Showing posts with label Sejarah Tari Tanggai. Show all posts
Showing posts with label Sejarah Tari Tanggai. Show all posts

Saturday 29 October 2011

Sejarah Tari Tanggai



[ KESENIAN DAERAH SUMATERA SELATAN ]

        Seni Tari dapat menunjukan ciri khas suatu daerah demikian juga Kota Palembang memiliki berbagai tarian baik trandisional maupun modern yang merupakan hasil kreasi dari seniman local.

TARI GENDING SRIWIJAYA
link building service link building service


      Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara.


      Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai,  perbedaannya terletak pada penggunaan tari Selanjutnya >>>

TARI TANGGAI


   Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari Selanjutnya >>>

TARI TENUN SONGKET

   Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah tangga di Palembang pada umumya memanfaatkan waktu luang dengan menenun songket


TARI RODAT CEMPAKO

Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar tari ini diambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah

Rodat merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan ummat Islam di Palembang. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan ummat Islam di Palembang. Kesenian ini menggunakan syair atau syiiran berbahasa arab yang bersumber dari Kitab Al-Berzanji, sebuah kitab sastra yang masykur di kalangan ummat Islam. Isi dari sholawat rodat adalah bacaan sholawat yang merupakan puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW.

Sesuatu yang khas dari kesenian ini ialah tarian yang mengiringi syair yang dilagukan dan musik rebana yang dinyanyikan secara bersama-sama (berjamaah). Tarian inilah yang disebut dengan “Rodat”. Tarian ini ditarikan dengan “Leyek” (menari sambil duduk).

Di Palembang sendiri Rodat ini biasanya tergabung dalam PSA (Persatuan Syaropal Anam), di mana selain Rodat juga melakukan arakan pengantin ataupun kegiatan kesenian islam lainnya.

TARI MEJENG BESUKO

Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan mereka .Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti ini

TARI MADIK (NINDAI)

Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon, orang tua pria terlebih dahulu dating kerumah seorang wanita dengan maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud. Hal yang dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan mereka akan berjalan langgeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria

DUL MULUK

Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan

BANGSAWAN

Merupakan bentuk teater tradisional yang lahir sesudah kehadiran teater Dul Muluk da n mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

1. Sumber cerita bebas namun bersifat istana sentries
2. Sifat cerita tragedy (sedih)
3. Pemeran cerita diperankan oleh jenis kelamin sesungguhnya
4. Setting cerita disesuaikan dengan kebutuhan cerita

WAYANG PALEMBANG
Wayang Palembang merupakan warisan dari kesenian Jawa yang ceritanya sama dengan wayang yang ada di Pulau Jawa, namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Palembang Wayang Palembang aktif dimainkan di RRI stasiun Palembang